MEMAHAMI SENYAWA-SENYAWA PENYUSUN TUBUH
SERTA ALAM FIKIR MANUSIA
O
L
E
H
DEDI SUPRIANTO
1304290129
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
SUMATERA UTARA
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas Ilmu Kealaman Dasar ini tepat pada waktunya. Selawat
serta salam pula penulis hanturkan pada
junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia menuju
jalan yang benar.
Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak ISMAIL YUSA, SP, M. Sc selaku dosen Ilmu
kealaman Dasar.
2. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan
banyak dorongan moral dan material untuk penulis.
3. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan agar tugas
ini dapat menjadi lebih baik nantinya.
Medan, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 5
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
Tuhan
menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang
lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk
pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan
(biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang
tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan. Kelebihan Manusia dari Penghuni Bumi Lainnya adalah manusia memiliki akal yang dapat digunakan untukk hidup mereka.
Manusia
sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan penghuni bumi
lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya antara lain.
a.
Manusia sebagai
makhluk berpikir dan bijaksana (Homo sapiens) yang dicerminkan dalam tindakan
dan perilakunya terhadap lingkungannya.
b.
Manusia sebagai
pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya.
c.
Manusia dapat
berbicara (Homo Langues) baik secara lisan maupun tulisan.
d. Manusia
dapat hidup bermasyarakat (Homo sosius) dan berbudaya (HomoHumanis).
e.
Manusia dapat
mengadakan usaha (Homo Economicus).
f.
Manusia mempunyai
kepercayaan dan beragama (Homo religious).
Manusia dapat diartikan berbeda-beda dari
segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens ( manusia yang tahu ), sebuah spesies
primata dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti
dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga
seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan
satu sama lain serta pertolongan.
Pendewasaan
seseorang tidak dapat dilihat dari umur mereka. Karena belum tentu orang tua
itu dewasa. Dalam arti ini dewasa adalah dalam pikiran manusia tersebut. Banyak
manusia yang sudah tua umurnya tetapi
pemikirannya masi sama dengan anak SMA. Hal ini dikarenakan pendeasaan orang
tersebut pada alam pikir mereka. (Anomim, 2004).
Dari sekian banyak ciri-ciri manusia
sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat
unik manusia. Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling
berhasil dalam persaingan hidup di bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik,
seperti: ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca inderanya, bila dibandingkan
dengan penghuni bumi lainnya. Keberhasilan itu disebabkan oleh manusia memiliki
kemampuan otak yang lebih baik daripada makhluk lainnya, yang memungkinkan
lebih mudah untuk beradabtasi dengan lingkungannya.
Manusia sebagai
ciptaan Allah SWT yang paling sempurna tetapi terkadang merasa ialah yang
paling kekurangan. Mereka tidak pernah menyadari betapa sempurnanya manusia
dari pada citaan Allah yang lainnya. Manusia memiliki akal piikir yang sehat
dibandingkan dengan hewan. Dan manusialah yang paling maulia dimata Allah SWT.
Tetapi, manusialah hamba Allah yang berkhianat. (Anonim, 2005).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara biologis, manusia terdiri dari unsur yang
paling utama yaitu protein. Senyawa-senyawa protein yang menyusun tubuh manusia
antara lain adalah Metana (CH4), Amonia (NH3), Air (H2O),
dan Hidrogen (H2), lalu senyawa tersebut dirombak menjadi Asam Amino
(NH2) dengan bantuan sengatan listrik yang sangat tinggi. Maka dari
itu, unit terkecil penyusun tubuh manusia adalah protein. (Anonim, 2010).
Senyawa yang harus ada
pada manusia adalah karbohidrat, lemak, protein, dan mineral. Setiap manusia
membutuhkan karbohidrat yang berfungsi untuk aktifitas sehari-hari, lemak utuk
menjaga suhu tubuh dan sebagai cadangan makanan, protein berfunngsi sebagai
asupan nutrisi untuk sel. (Anonim,2000).
Dalam
biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran
biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya,
tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia
diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa
dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya
dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo.
Ilmu Biokimia adalah ilmu yang
mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam reaksi kimia dan proses yang
berlangsung dalam makhluk hidup. Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas sesuai
dengan kehidupan itu sendiri. Tidak hanya mempelajari proses yang berlangsung
dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia juga mempelajari berbagai proses pada
organisme mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Biokimia
sebagai “ilmu pengetahuan yang mempelajari dasar kimia kehidupan”. Dalam hal
ini, menurut Bahasa Yunani, bios berarti kehidupan. Murray dkk.
(2003).
Mengingat sel merupakan
unit struktural kehidupan, maka biokimia memiliki definisi fungsional yaitu
ilmu pengetahuan yang mempelajari unsur-unsur kimia pembentuk sel hidup dan
dengan reaksi serta proses yang dijalaninya. Sebagai contoh, dinding sel yang
tersusun atas molekul-molekul fosfolipid, protein serta karbohidrat. Contoh
lainnya adalah di dalam sitoplasma sel terjadi pemecahan molekul glukosa
menjadi piruvat untuk menghasilkan energi. Yang lebih khusus lagi, di dalam
mitokondria terjadi reaksi-reaksi metabolik di antaranya siklus Krebs, oksidasi
asam lemak, oksidasi piruvat, metabolism asam-asam amino serta masih banyak
lagi. Pendeknya, berbagai peristiwa biokimiawi berhubungan dengan sel. Oleh
karena itu cakupan biokimia sangat luas meliputi biologi sel, biologi molekuler
serta genetika molekuler.
Unsur-unsur utama penyusun
tubuh adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Selain itu
masih terdapat beberapa unsur lain yaitu: kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K),
sulfur (S), natrium (Na), klor (Cl), magnesium (Mg), besi (Fe), mangan (Mn) dan
iodium (I).
Unsur-unsur penyusun tubuh
sebagaimana disebutkan di atas banyak yang membentuk molekul-molekul besar yang
kompleks di dalam tubuh. Di antara biomolekul-biomolekul kompleks tersebut yang
merupakan biomolekul kompleks utama adalah DNA, RNA, protein, polisakarida dan
lipid.
Kita telah
memahami mengenai unsur-unsur serta molekul-molekul kompleks utama penyusun
tubuh. Selanjutnya komponen-komponen utama penyusun tubuh terdiri atas air,
protein, lemak, mineral serta karbohidrat.
BAB III
PEMBAHASAN
Senyawa-senyawa
penyusun tubuh manusia Serta
alam fikir manusia.
Kemampuan
manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang
jarang ditemui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies
yang lulus tes cermin untuk pengenalan
pantulan diri yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan lumba-lumba. Pengujian
membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki
kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun
untuk mengenali bayangannya di cermin.
Pengenalan pola (mengenali
susunan gambar dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa
manusia mempunyai mental yang baik. Kemampuan memilik perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan
mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan
tes hewan. Keberadaan manusia menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk
dirinya sebagai sumber kebahagiaan.
Ikatan kimia
Molekul di dalam tubuh
baik yang sederhana sampai dengan yang kompleks dapat terbentuk karena adanya
ikatan kimia. Ikatan kimia digolongkan menjadi 2 yaitu ikatan kovalen dan
ikatan non kovalen. Selanjutnya ikatan non kovalen terdiri atas ikatan ionik,
ikatan hidrogen dan ikatan Van Der Waals.
Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan
yang terbentuk oleh valensi dari masing-masing atom. Anda dapat mempelajari
lagi tentang valensi dengan membaca buku-buku kimia umum, atau pelajaran kimia
di SMA. Contoh dari ikatan kovalen adalah CO2. Dalam hal ini valensi C adalah 4
dan valensi O adalah 2. Ikatan kovalen antara sebuah atom C yang bervalensi 4
dan empat buah atom H yang masing-masing bervalensi 1 membentuk CH4 (metana)
Ikatan ionik
Ikatan ionik adalah ikatan
antara dua gugus dengan muatan berlawanan. Contohnya adalah ikatan antara substrat
dan enzim. Jarak optimal ikatan ini adalah 28 Angstrom. Gugus bermuatan negatif
pada substrat Gugus bermuatan positif pada enzim. Ikatan ionik antara gugus
karboksil bermuatan negatif pada substrat dan gugus amina bermuatan positif
pada enzim.
Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah
pengikatan satu atom hidrogen oleh dua atom lain yang berbeda. Ikatan ini dapat
dibentuk di antara molekul-molekul tidak bermuatan maupun molekul-molekul
bermuatan. Atom yang mengikat hidrogen lebih kuat disebut donor hidrogen sedang
lainnya dinamakan akseptor hidrogen. Ikatan hidrogen antar molekul-molekul air
(H2O). Perhatikan atom oksigen pada kutub negatif berikatan dengan atom
hidrogen pada kutub posif air.
Ikatan Van Der Waals
Iakatan Van Der Waals
adalah daya tarik non spesifik, yang berperan pada saat dua atom berjarak 3-4
Angstrom.
Protein
Protein adalah senywa
organik yang molekulnya sangat besar dan susunannya sangat kompleks serta
merupakan polimer dari alfa asam-asam amino. Jadi, sebenarnya protein bukan merupakan
zat tunggal, serta molekulnya sederhana, tetapi masih merupakan asam amino.
Oleh karena protein tersusun atas asam-asam amino, maka susunan kimia
mengandung unsur-unsur seperti terdapat pada asam-asam amino penyusunnya yaitu
C, H, O, N dan kadang-kadang mengandung unsur-unsur lain, seperti misalnya S,
P, Fe, atau Mg.
Dalam kehidupan
protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh dapat
berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi
sebagai biokatalis. Disamping itu hemoglobin dalam butir-butir darah merah atau
eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh
bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein. Disamping digunakan untuk
pembentukan sel-sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi
apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak. Protein mempunyai molekul
besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Ada 20 jenis
asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam amino ini terikat
satu dengan yang lain oleh ikatan peptide.protein mudah dipengaruhi oleh suhu
tinggi, PH, dan pelarut organic.
Protein adalah salah
satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup. Fungsi dari
protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok
besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada
tingkat molekular. Apabila tulang dan kitin adalah beton, maka protein
struktural adalah dinding batu-batanya. Beberapa protein struktural, fibrous
protein, berfungsi sebagai pelindung, sebagai contoh a dan b-keratin yang
terdapat pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan protein struktural lain ada
juga yang berfungsi sebagai perekat, seperti kolagen.
Protein dapat
memerankan fungsi sebagai bahan structural karena seperti halnya polimer lain,
protein memiliki rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan
lain-lain. Selain itu protein juga dapat berperan sebagai biokatalis untuk
reaksi-reaksi kimia dalam sistem makhluk hidup. Makromolekul ini mengendalikan
jalur dan waktu metabolisme yang kompleks untuk menjaga kelangsungan hidup
suatu organisma. Suatu sistem metabolisme akan terganggu apabila biokatalis
yang berperan di dalamnya mengalami kerusakan.
Protein merupakan
senyawa makro-molekul yang terdiri atas sejumlah asam amino yang dihubungkan
oleh ikatan peptida. Atas dasar susunan asam amino serta ikatan-ikatan yang
terjadi antara asam amino dalam satu molekul protein, dibedakan 4 macam
struktur protein.
1. Struktur primer
Struktur ini merupakan
struktur yang paling sederhana, berupa suatu linear (rantai lurus) asam amino.
Pembentukan ikatan peptide antara satu asam amino dengan asam amino yang lain
mengakibatkan tiap asam amino kehilangan gugus amino dan karboksil akan berbeda
diujung-ujung rantai polipeptida.
2. Struktur sekunder
Pada struktur
sekunder, asam-asam amino yang menyusun protein dihubungkan oleh ikatan peptida
dan ikatan hydrogen. Oleh karena itu rantai polipeptida yang terbentuk tidak
berupa rantai lurus, melainkan berbentuk rantai terpilin (α- helikx).
3. Struktur tersier
Struktur tersier
merupakan yang lebih kompleks, karena adanya beberapa ikatan yang menghubungkan
antara protein yang satu (struktur primer maupun sekunder) dengan protein yang
lain.
4. Struktur kuartener
Struktur kuartener
terbentuk dari beberapa unit molekul protein tersier, membentuk satu molekul
protein. Ikatan yang ada sama dengan pada struktur tersier. Protein yang
mempunyai struktur ini biasanya merupakan globular.
Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di
dalam saluran pencernaan menjadi zat yang siap diserap di usus halus,yaitu
berupa asam amino-asamamino.Asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses
pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam tubuh,untuk:
1.
Bahan dalam sintesis
subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel sel lainnya.
2.
Perbaikan,pertumbuhan
dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ tubuh.
3.
Sebagai sumber
energi,setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.
4.
Mengatur dan melaksakan
metabolisme tubuh,misalnya sebagai enzim(protein mengaktifkan dan
berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan).
5.
Menjaga keseimbangan
asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.Sebagai senyawa penahan/bufer,protein
berperan besar dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.Sebagai zat larut dalam
cairan tubuh,protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam
sekat-sekat rongga tubuh.
6.
Membantu tubuh dalam
menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Kekurangan protein di
dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit.Seperti
kwashiorkor,anemia,radang kulit,dan busung lapar yang disebut juga
hongeroedem.Karena terjadinya edema(pembengkakan organ karena kandungan cairan
yang berlebihan) pada tubuh.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat
merupakan senyawa yang disusun oleh unsur C, H dan O. Keberadaan karbohidrat di
bumi ini sangat melimpah dan merupakan nutrisi yang sangat diperlukan oleh
tubuh manusia.
Berdasarkan ukuran
molekulnya, karbohidrat dibagi menjadi tiga, yaitu Monosakarida, Disakrida dan
Polisakrida. Sementara dalam ilmu gizi, karbohidrat dibedakan menjadi dua,
yakni karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh
dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada
dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian
disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah
menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi
gemuk.
Alam
Fikir Manusia
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri
khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di
sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang dirinya sendiri.
Rasa
ingin tahu seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Jelas kiranya bahwa
rasa ingin tahu itu tidak dimiliki oleh benda-benda tak hidup seperti batu,
tanah, api, angin, dan sebagainya. Air dan udara memang bergerak dari satu
tempat ke tempat lain, namun gerakannya itu bukan atas kehendaknya tetapi
sekedar akibat dari pengaruh alamiah yang bersifat kekal.
Bagaimana
dengan makhluk-makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang? Sebatang
pohon misalnya, menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan atau gerakan, namun gerakan
itu terbatas pada mempertahankan kelestarian hidupnya yang bersifat tetap.
Misalnya, daun-daun yang selalu cenderung untuk mencari sinar matahari atau
akar-akar yang selalu cenderung untuk mencari air yang kaya mineral untuk
kebutuhan hidupnya. Kecenderungan semacam ini nampak berlangsung sepanjang
zaman.
Bagaimana
dengan binatang yang menunjukkan adanya kehendak berpindah (eksplorasi) dari
satu tempat ke tempat yang lain? Misalnya ikan, burung, harimau atau binatang
yang sangat dekat dengan manusia yaitu monyet? Tentunya burung-burung bergerak
dari satu tempat didorong oleh suatu keinginan, antara lain rasa ingin tahu.
Ingin tahu apakah di sana ada cukup makanan untuk disantap sendiri atau bersama
yang lain. Ingin tahu apakah disuatu tempat cukup aman untuk membuat sarang.
Setelah mengadakan eksplorasi tentu mereka menjadi tahu. Itulah “pengetahuan”
dari burung tadi. Burung juga memiliki “pengetahuan” bagaimana caranya membuat
sarang di atas pohon. Burung manyar atau burung tempua begitu pandai menganyam
sarangnya yang begitu indah bergelantungan pada daun kelapa, namun
pengetahuannya itu ternyata tidak berubah-ubah dari zaman ke zaman.
Bagaimana
dengan monyet yang begitu pandai? Bila kita perhatikan baik-baik kehidupan
monyet-monyet tersebut, ternyata kehendak mereka ingin mengeksplorasi alam
sekitar itu didorong oleh rasa ingin tahu yang tetap sepanjang zaman atau yang
oleh Isaac Asimov (1972) disebut sebagai “Idle Curiousity” atau “Instinct”
Instink itu berpusat pada satu hal saja yaitu untuk mempertahankan kelestarian
hidupnya. Untuk itu mereka perlu makan, melindungi diri dan berkembang biak.
Bagaimana
dengan manusia? Manusia juga memiliki instink seperti yang dimiliki oleh hewan
dan tumbuh-tumbuhan. Namun, manusia memiliki kelebihan, yaitu “kemampuan
berpikir” dengan kata lain “curiousity-nya” tidak “idle” tidak tetap seperti
itu sepanjang zaman. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang berkembang atau
dengan kata lain, manusia mempunyai kemampuan berpikir. Ia bertanya terus
setelah tahu tentang “apa”-nya, mereka juga ingin tahu “bagaimana” dan
“mengapa” begitu. Manusia mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk
dikombinasikan dengan pengetahuannya yang baru, menjadi pengetahuannya yang
lebih baru. Hal demikian itu berlangsung berabad-abad lamanya, sehingga terjadi
suatu akumulasi pengetahuan. Sebagai ilustrasi, kita bayangkan saja manusia
purba zaman dulu yang hidup di gua-gua atau di atas pohon. Namun karena
kemampuannya berpikir tidak semata-mata didorong oleh sekedar kelestarian
hidupnya tetapi juga untuk membuat hidupnya lebih menyenangkan, maka mereka
mampu membuat rumah di atas tiang-tiang kayu yang kokoh dan bahkan sekarang
manusia mampu membuat istana atau gedung-gedung pencakar langit. Bandingkan
dengan burung tempua dengan sarangnya yang indah yang nampak tak mengalami
perubahan sepanjang masa. Demikianlah juga dengan harimau yang hidup dalam
gua-gua atau monyet yang membuat sarang di atas pohon tidak mengalami perubahan
sepanjang zaman.
Rasa
ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan
perbendaharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri. Hal ini tidak saja
meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari seperti
bercocok tanam atau membuat panah atau lembing yang lebih efektif untuk
berburu, tetapi pengetahuan manusia juga berkembang sampai kepada hal-hal yang
menyangkut keindahan.
Dengan
selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan itu, tampak lebih nyata bahwa
manusia berbeda dengan hewan. Manusia merupakan makhluk hidup yang berakal
serta mempunyai derajat yang tinggi bila dibandingkan dengan hewan atau makhluk
lainnya. Manusia mempunyai rasa ingin tahu ( curiousty ) yang tinggi dan selalu
berkembang. Meskipun makhluk lainnya juga memiliki rasa ingin tahu tetapi itu
hanya sebatas digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan saja. Perkembangan
rasa ingin tahu pada manusia dimulai dengan timbulnnya pertanyaan dari sesuatu
yang dilihat dan diamatinya. Adanya kemampuan berpikir pada manusia menyebabkan
terus berkembangnya rasa ingin tahu manusia terhadap alam semesta ini . Jawaban
tehadap berbagai banyak pertanyaan manusia terhadap peristiwa dan gejala yang
terjadi di alam semesta ini akhirnya menjadi ilmu pengetahuan.
Sifat
Keingintahuan Manusia
Manusia
dengan rasa ingin tahunya yang besar ,selalu berusaha mencari keterangan
tentang fenomena alam yang teramati. Untuk menjawab semua rasa ingin tahu
manusia sering mereka – reka jawaban mereka sendiri . Pengetahuan seperti
inilah yang disebut pseudo science. Ilmu pengetahuan juga berkembang sesuai
dengan zamannya dan sejalan dengan cara berpikir dan alat bantu yang ada pada
saat itu .
Pada
zaman Yunani ( 600 – 200 SM ) terjadi pola pikir yang lebih maju dari pola
pikir mitos, dimana terjadi penggabungan antara pengamatan, pengalaman dan akal
sehat, logika atau rasional. Aliran ini disebut rasionalisme. Lebih lanjut lagi
dikenal dengan metode deduksi yaitu penarikan suatu kesimpulan didasarkan pada
suatu yang bersifat umum (Premis mayor) menuju ke yang khusus (Premis minor).
Dasar metode ilmiah sekarang adalah metode induksi, yang intinya adalah bahwa
pengambilan keputusan dan kesimpulan dilakukan berdasarkan data pengamatan atau
eksperimen.
Perkembangan Sikap dan Pikiran Manusia
Bila
dibandingkan dengan hewan, maka tubuh manusia lemah, sedangkan rohaninya, yaitu
akal budi dan kemauannya sangat kuat. Manusia tidak dapat terbang seperti
burung, tidak dapat berenang secepat buaya, tidak mampu mengangkat benda berat
seperti gajah, dan sebagainya, tetapi dengan akal budinya dan kemauannya,
manusia dapat menjadi makhluk yang lebih dari makhluk lain. Kelebihan manusia
itu karena memiliki akal budi dan kemauan yang keras sehingga dapat mengendalikan
jasmaninya.
Manusia
sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa
yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri.
Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala
alam, baik alam besar (makrokosmos) mapun alam kecil (mikrokosmos), serta
berusaha memecahkan masalah yang dihadapi. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha
untuk memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi, menyebabkan manusia dapat
mengumpulkan pengetahuan.
Rasa
ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka
menjadi berkembang. Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca
indera-nya merupakan objek rasa ingin tahunya. Manusia tidak akan merasa puas
jika belum memperoleh jawaban mengenai hal-hal yang diamatinya. Mereka berusaha
mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berpikir. Rasa ingin tahunya
terus berlanjut. Bukan hanya “apa”-nya saja yang ingin diketahui jawabannya,
tetapi juga jawaban dari “bagaimana” dan kemudian berlanjut “mengapa” tentang
hal-hal yang bersangkutan dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang
diamatinya.
BAB IV
KESIMPILAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Ilmu
pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu”. Rasa ingin tahu itulah yang mendorong manusia mencari-cari. Banyak
hal yang harus ditemukan manusia. Dan sekarang banyak ilmu pengetahuan yang
telah ditentukan. Kita patut bersyukur karena telah banyak ilmu pengetahuan
yang telah ditemukan, dan kita sekarang hanya perlu mempelajarinya. Molekul-molekul
penyusun tubuh manusia juga banyak terdapat unsur -unsur seperti NH3,,
ch4, O2, dan H2O. Unsur-unsur tersebut akan
terbentuk protein jika ada sambaran listrik yang sangat tinggi.
Saran
Kita sebagai mahasiwa, marilah kita mengembangan ilmu-ilmu yang telah
ada. Jangan pernah sia-siakan waktu yang ada dengan melakukan sesuatu yang
bermanfaat. Dan kita wajib mengembangkan semua itu untuk kehidupan yang lebih
sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Dimas, Surya. 1977. Review of Physiological
Chemistry. Jakarta. UIN Jakarta.
Murray, dkk. 2003.
Biokimia Harper, Edisi XXV. Jakarta. EGC.
Poedjiadi,
Supriyanti. 2007. Dasar-dasar
Biokimia. Bandung. UI Press.
Stryer L. 1996. Biokimia, Edisi IV. Penerjemah. Sadikin dkk (Tim Penerjemah
Bagian Biokimia FKUI), Jakarta: EGC
Toha. 2001. Biokimia,
Metabolisme Biomolekul. Bandung. Alfabeta.
Wirahadikusumah. 1985. Metabolisme Energi,
Karbohidrat dan Lipid. Bandung. ITB.